Aynorablogs | Berkongsi Informasi

Advertisement

Kisah Imam Syafi'i Dengan Muridnya, Ar Rabi' bin Sulaiman

Kisah Imam Syafi'i Dengan Muridnya, Ar Rabi' bin Sulaiman. Kisah yang boleh dijadikan pengajaran kepada kita semua. Kisah tentang sabarnya dan yakin seorang guru dan anak murid terhadap takdir Allah. Namun, ternyata semua pun boleh terjadi jika Allah izin dan kita sendiri ada kemahuan untuk berubah. Usaha, berdoa lalu tawakkallah! Ikuti kisah di bawah, kisah yang penuh pengajaran.

Sangat mengesankan pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii. Bagaimana cara Imam Syafii rahimahumullah sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lembab (slow learner) dalam memahami pelajaran.

Kisah Imam Syafi'i Dengan Muridnya, Ar Rabi' bin Sulaiman

Sang Murid itu adalah Ar Rabi' bin Sulaiman, murid paling "slow learner". 

Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii rahimahumullah tapi Rabi' tak juga faham. 

Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii rahimahumullah bertanya,

"Rabi'.. sudah faham belum?"
"Belum faham" jawab Rabi'.

Imam Syafi'i Yang Penyabar Dan Tawakkal


Dengan kesabarannya, sang guru mengulang lagi pelajaranya, lalu ditanya kembali.. 

"Sudah faham belum? Belum.."

Berulang kali diterangkan hingga 39 kali namun Rabi' tak juga faham.

Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, lalu Rabi' beringsut perlahan-lahan keluar dari majlis ilmu. 

Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Rabi', melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, 

"Rabi' kemarilah, datanglah ke rumah saya".

Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara "personal".

Sang Imam mengajarkan Rabi' secara "one to one" dan ditanya kembali, "Sudah faham belum?
Hasilnya? Rabi' bin Sulaiman masih tidak juga faham.

Apakah Imam Asy-Syafi'i berputus asa? Menghakimi Rabi' bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak..!! 

Beliau berkata.. 

"Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum faham juga, maka BERDOALAH kepada Allah agar berkenan mencurahkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah jualah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu."

Mengikuti nasihat gurunya, Rabi' bin Sulaiman rajin sekali bermunajat berdoa kepada Allah SWT dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesolehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi' bin Sulaiman.

Tahukah kita..? 

Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Mazhab Syafi'i dan juga termasuk perawi hadith yang sangat kredibel dan dipercayai dalam periwayatannya.

Sang "slow learner" ini melalui proses metamorfosis menjadi seorang ulama besar..!!

Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi'i dalam mengajar dan mendidik.

Adakah kita, sebagai para guru dan ibu ayah dapat meneladani kesabaran Imam Syafi'i dalam mengajar?

Berapa kuatkah kita meyakini bahawa tidak ada satu pun anak dan murid yang bodoh?

Sudahkan kita, sebagai para guru dan ibu ayah mendoakan anak-anak dan murid didik kita agar difahamkan pelajaran?

Sudahkan kita, para guru dan ibu ayah memotivasi anak murid kita agar gigih BERDOA kepada Allah SWT..?

Allah SWT berfirman:

Dan Tuhan kamu berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina."
- (Surah Ghafir: 60)

Hasbunallahu wani'mal wakil, ni'malmaula wani'man nasir..

Semoga segala kisah pengajaran yang dikongsikan akan memberikan kita manfaat.

Post a Comment

0 Comments

close